Cari Blog Ini

Earn your money here!

coinpayu

Sabtu, 24 Juli 2021

Warna Mata Jungkook dan Jin BTS lebih baik dari Chris Hemsworth ? Simak ulasannya!

Dilansir dari hallo sehat.com Anda mungkin sering memperhatikan ada orang-orang yang bermata biru, ada yang hijau, abu-abu, dan ada juga yang cokelat tua pekat. Bukan karena pakai lensa kontak warna, lho! Warna-warni mata mereka adalah warna mata asli yang dimiliki sejak lahir. Biasanya, mata biru dan hijau dimiliki oleh orang-orang kulit putih alias kaukasian, sementara mata cokelat dan hitam adalah khas orang Asia. Kenapa warna mata setiap orang bisa berbeda, ya?
 
Apa yang membuat warna mata orang berbeda-beda?

Lingkaran berwarna di tengah mata itu disebut dengan pupil. Warna pupil ditentukan oleh sel-sel pewarna yang disebut melanosit. Terang gelapnya warna kulit dan rambut Anda juga ditentukan oleh sel melanosit tersebut. Pada mata, sel melanosit berkumpul di depan atau di belakang iris. Pupil tepat berada di tengah iris.
 
Sel melanosit itu sendiri terdiri dari dua jenis pigmen, yaitu eumelanin (penghasil warna cokelat) dan pheomelanin (penghasil warna merah). Semakin banyak eumelanin di dalam iris Anda, warna mata Anda akan semakin gelap. Sebanyak 55% manusia di dunia memiliki warna mata cokelat kehitaman. Sebaliknya, semakin banyak pheomelanin di iris Anda, maka warna mata Anda akan semakin terang.
 
Lalu, kenapa warna mata yang terang ada banyak macamnya?

Mata yang aslinya berwarna terang, misalnya biru, hijau, ungu, hingga abu-abu terjadi karena sel melanosit menumpuk di belakang iris. Cahaya yang diterima iris mata kemudian memantul balik, sehingga memberikan membuat kesan warna biru (atau warna terang lainnya) pada pupil mata. Sementara itu, pupil yang berwarna gelap (cokelat pekat atau hitam) terjadi karena sel melanosit bertumpuk di lapisan terdepan iris, yang menyerap cahaya.

 


Selain itu, variasi warna mata juga ditentukan oleh berapa banyak pigmen melanin di dalam iris. Mata biru dan hijau, misalnya, memiliki jumlah pigmen yang berbeda. Dilansir dari laman Livestrong, orang-orang yang bermata hijau memiliki lebih sedikit pigmen dibandingkan mata cokelat, namun lebih banyak dari pada orang bermata biru. Ada pula bagian iris tertentu yang tidak berpigmen. Warna hijau adalah warna mata yang paling langka di dunia. Diperkirakan hanya sekitar 2% dari populasi manusia yang memiliki mata berwarna hijau. Salah satu artis yang memiliki warna mata hijau kebiruan adalah Aktor terkenal Chris Hemsworth.
 
Seperti banyak sifat lainnya, jumlah dan jenis pigmen melanin dalam mata Anda dikendalikan oleh genetik turunan orangtua Anda. Berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Manfred Kayser, seorang profesor di bidang forensik molekul asal Erasmus University Medical Centre Rotterdam, sejauh ini ada 11 gen yang berperan menentukan warna kedua mata manusia.


Berbeda dengan mata manusia yang tinggal di Benua Amerika/Eropa mata manusia yang tinggal di Benua Asia cenderung berwarna hitam. Kedatangan Boyband di wilayah Amerika dan Eropa membuat masyarakat lokal "iri" dengan warna mata orang Asia. Mengapa demikian?

Layakanya Jungkook dan Jin BTS yang memiliki warna hitam, kita sebagai orang Indonesia yang juga memiliki warna mata hitam ternyata memiliki kelebihan loh... Dilansir dari Dream.co.id menyatakan bahwa semakin tinggi kadar pigmen, maka iris akan terlihat lebih gelap. Warna gelap seperti hitam dan cokelat seringkali dipandang membosankan. Banyak orang yang memakai lensa kontak berwarna-warni, bahkan rela untuk melakukan operasi demi mengubah warna mata.
 
Lalu apakah mata hitam memiliki keunggulan? 

Padahal pemilik mata berwarna gelap harus lebih bersyukur, terutama bagi Anda yang tinggal di iklim tropis. Dokter Spesialis Katarak dan Glaukoma, Arini Safira menyebutkan bahwa mata dengan warna yang lebih gelap tidak mudah terkena penyakit mata.


"Semakin rendah pigmen pada iris, maka akan semakin tipis sehingga sinar ultraviolet (UV) dapat lebih mudah masuk menembus mata. Apabila masuk mengenai saraf mata, akan menyebabkan kerusakan sehingga memicu penyakit lainnya," tuturnya di acara pembukaan Klinik Mata Utama JEC di Cinere, Kamis 21 Desember 2017. Wahh artinya mata kita dan beberapa member BTS itu punya kelebihan ya. Nah bukan hanya kulit, tetapi ternyata warna mata kita memiliki kelebihan tersendiri loh dari segi kesehatan. Jadi sudah seharusnya kita bersyukur nih karena banyak sekali orang luar negeri yang "iri" dengan warna mata hitam. Hoho

Kalo versi kamu warna mata apa nih yang paling indah? Tulis di kolom komentar yaa ^^

Share:

Sabtu, 17 Juli 2021

Waspada! 7 Hama Ini Bisa Bikin Tanaman Kamu Mati Terus!

Bercocok tanam merupakan salah satu kegiatan yang saat ini sedang diminati oleh banyak orang. Selain dapat dimanfaatkan hasilnya juga dapat membuat mata kita segar karena warna-warni tanaman yang dihasilkan. Namun ternyata bercocok tanaman memiliki tantangan juga loh, salah satu tantangan yang paling sering dijumpai adalah hama.




Dilansir dari Bobo.id - Hama adalah organisme yang dianggap merugikan. Hama tanaman dapat menyebabkan kerusakan morfologis tanaman hihngga kematian. Bagi para petani ataupun pecinta tanaman, kehadiran hama merupakan ancaman dan juga bencana karena dapat menyebabkan tanaman yang selama ini dirawat menjadi rusak. Gangguan atau serangan hama bisa terjadi sejak benih, pembibitan, dan pemanenan. Meski sudah merawat tanaman dengan baik, tapi serangan hama kadang tidak bisa diduga. Salah satu penyebab serangan hama ini saja terjadi ketika perubahan cuaca dan kondisi tanaman yang melemah. 

Untuk meminimalisir kerusakan tanaman kita dapat melakukan pencegehan nih dengan cara mengetahui jenis-jenis hama yang biasa merusak tanaman kita. Nah apa saja jenis-jenis hama yang biasanya menyerang tanaman? Berikut ini beberapa hama yang biasanya menyerang tanaman.

Yuk, cari tahu!


1. Wereng

Wereng yaitu sejenis kepik yang menyerang tumbuhan dan menyebabkan daun dan batang menjadi berlubang-lubang. Akibatnya, daun akan menguning, kering, dan mati.

2. Gangsir

Gangsir menyerang tanaman yang masih muda. Gigitan gangsir mengakibatkan tanaman mati karena batangnya putus atau patah. Biasanya gangsir menyerang tanaman pada malam hari.

3. Walang Sangit

Walang sangit adalah hama tanaman padi. Walang sangit menaruh telurnya pada sela-sela daun padi. Telur yang menetas tadi akan berubah menjadi nimfa dan menyerang buah padi dengan menghisap cairan buah padi. Sehingga, mengakibatkan buah menjadi kosong.

4. Kutu Putih


Kutu putih adalah serangga berbentuk oval dan bertubuh lunak. Kutu putih suka memakan sari-sari tanaman. Biasanya kutu butuh berkumpul pada bawah daun.

5. Agas Jamur
Agas jamur biasanya akibat penyiraman berlebihan, lalat kecil ini berkembang biak di tanah yang lembab dan memakan akar selama tahap larva.

6. Kutu Daun


Kutu daun berukuran kecil dan bertubuh lunak. Berbentuk buah pir yang memiliki kaki panjang, serta antena yang panjang. Kutu daun lebih menyukai tanaman yang baru tumbuh dengan memakan batang, cabang, dan kuncup lunak untuk menghisap sari-sari tanaman. Akibatnya, daun menguning dan bunga cacat.

7. Tikus


Tikus adalah hama tanaman yang sangat merugikan petani. Tikus menyerang tanaman saat persemaian, pertumbuhan, pembuangan, dan panen. Hama tikus sangat sulit dikendalikan dan perkembang biakan yang tinggi. Tikus merusak batang tanaman dan sampai memakan umbi tanaman.

Itu tadi untuk jenis-jenis hama yang sering banget jumpai di tanaman kita. Apakah kamu pernah menemukan salah satunya? Komen yuk dibawah...

Share:

Selasa, 06 Juli 2021

Kapasitas Pemakaman di DKI Jakarta Menurun, Penerapan Pemakaman Massal di Jakarta Akan Segera Diberlakukan

Sejak 6 Maret 2020 hingga 24 Januari 2021 akibat dari pandemi covid-19 setidaknya terdapat 13.178 jenazah dimakamkan dengan protap Covid-19 di Jakarta. Sedangkan 50.676 jenazah lainnya dimakamkan di TPU secara normal pada periode itu. Saat ini Jakarta masih bertahan di urutan ketiga kumulatif kasus kematian Covid-19 terbanyak di Indonesia. Data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Senin (25/1) menunjukkan total kematian akibat Covid-19 di Jakarta mencapai jumlah 4.031 kematian.


Dilansir dari CNN Indonesia Kepala Pusat Data dan Informasi Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Ivan Murcahyo menyebut beberapa penyebab lahan pemakaman di ibu kota kian berkurang. Dengan luas pemakaman di Ibu Kota Jakarta yang relatif sempit membuat ketidakmampuan dalam menampung jenazah yang melonjak tinggi. Salah satu penyebabnya penuh di Jakrta ialah, taman pemakaman umum yang dikelola Pemprov DKI diperuntukkan bagi masyarakat asli Jakarta dan warga daerah lain yang meninggal di ibu kota ungkap Ivan, Apalagi di tengah pandemi, jenazah Covid-19 dianjurkan agar disemayamkan tidak lebih dari empat jam sejak dinyatakan meninggal.

"Karena di DKI kan banyak pendatang, kemudian yang berobat di RS DKI dan meninggal Covid-19. Itu semua kan harus segera waktu penguburannya, sehingga ya dimakamkannya di DKI juga," kata Ivan. 

Anies menganggarkan dana Rp254 miliar untuk pengadaan tanah makam terkait pasien dengan protokol Covid-19. TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur kemudian disulap menjadi pemakaman khusus Covid-19. Pada Maret 2020, Pemprov DKI memproyeksikan lahan seluas 1,9 hektare untuk menampung 4.600 petak liang lahat. Pada bulan yang sama, TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat juga difungsikan untuk menampung jenazah pasien Covid-19. Luas lahan 1,3 hektare disiapkan untuk 5.145 liang lahat.

Namun, kedua TPU itu berumur pendek. Per 8 November 2020, TPU Pondok Ranggon tak lagi menerima pemakaman Covid-19 muslim karena penuh. Sedangkan pemakaman non-muslim menyusul disetop pada 20 Desember 2020. Sementara TPU Tegal Alur telah menyetop pemakaman terkait Covid-19 untuk jenazah muslim per 12 Januari lalu. Sedangkan pemakaman non-muslim per Kamis (21/1) masih tersisa 160 makam.

TPU Pondok Ranggon

"Yang Kristen itu sisa sedikit, mungkin tidak sampai seminggu sudah penuh juga," kata Ketua Satuan Pelaksana (Kasatpel) TPU Tegal Alur Wawin Wahyudi. Saat dikunjungi pada Rabu (20/1), TPU Tegal Alur tampak sepi dari aktivitas pemakaman Covid-19 di blok muslim. Sementara di blok non-muslim Covid-19 masih menyisakan belasan petak tersisa.
Salah seorang petugas pemakaman di sana menyebut dalam sehari itu, setidaknya mereka telah memakamkan 12 jenazah. Menyikapi situasi tersebut, Pemprov DKI memutuskan untuk mengoperasikan TPU Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan sejak Selasa (12/1) lalu.

TPU Srengseng Sawah

TPU seluas 2.700 meter persegi ini terus ditambah kapasitas makamnya. Mulai dari 541, bertambah menjadi 556, lalu 590 liang lahat. Pada Selasa (19/1), data per pukul 13.20 WIB memperlihatkan sebanyak 402 liang telah difungsikan, sehingga masih tersisa 154 makam. Namun per Jumat (22/1) pagi, 560 liang lahan telah terisi. "Seharusnya sudah full ya memang. Tapi masih ada lahan dipakai dikit-dikit untuk 30 makam. Ya, hari ini sudah ditutup kemungkinan," kata Kasatpel Zona 15 TPU Srengseng Sawah Sutandyo.

Selain TPU Srengseng Sawah,Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya juga menyiapkan ribuan liang lihat khusus covid-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. "Prinsipnya kita akan menyiapkan kurang lebih 1.500 di tahap satu dan itu dalam waktu dekat ini sudah siap," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (20/1). Saat dikunjungi pada hari yang sama, lahan seluas 8.100 meter persegi untuk TPU Rorotan itu masih dalam tahap pembangunan. Terlihat pengurukan lahan belum rampung 100 persen.

Saat dikonfirmasi ke Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko, pihaknya belum dapat memastikan kapan area pemakaman itu mulai dapat digunakan. Namun Sigit mengklaim proses penyediaan lahan pemakaman itu berjalan kondusif. 

"Kami bantu kaitkan komunikasi ke warga dan memastikan pelaksanaan penyiapan di lapangan berjalan lancar," kata Sigit melalui pesan singkat.

Demi mengatasi krisis lahan di Jakarta, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan adanya penguburan masal untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Hal tersebut dinilai perlu dilakukan karena ada krisis lahan makam jenazah Covid-19 di DKI Jakarta. "Melihat kurangnya lahan untuk pemakaman korban Covid-19 di Jakarta, pemberlakuan penguburan masal bisa dikaji. Artinya, mengubur beberapa jenazah dalam satu lubang. Ini sudah diatur di dalam fatwa MUI," kata Ketua MUI Sholahuddin Al-Aiyub dilansir dari laman resmi MUI, Rabu (30/6/2021). Ia mengatakan, penguburan jenazah dalam satu lubang bisa jadi solusi untuk mengatasi menipisnya lahan penguburan seperti di DKI Jakarta. 

Banyaknya korban Covid-19 dan terbatasnya lahan pemakaman membuat terjadinya kedaruratan, sehingga penguburan beberapa jenazah dalam satu lubang itu diperbolehkan. "Jenazah korban Covid-19 yang sudah dimasukkan ke dalam peti, bisa dimasukkan dalam satu lubang kuburan dengan formasi berjajar berdempetan. Penguburan masal tersebut diharapkan bisa menjadi solusi sementara untuk saat ini," ujarnya.


Ia mengatakan, MUI sudah mengeluarkan Fatwa Nomor 34 Tahun 2004 tentang Pengurusan Jenazah dalam Keadaan Darurat. Fatwa ini kemudian menjadi pijakan MUI dalam mengeluarkan Fatwa Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengurusan Jenazah Muslim Yang Terinfeksi Covid-19. Fatwa itu mengungkapkan bahwa umat Islam yang wafat akibat Covid-19 termasuk kategori syahid akhirat, sehingga hak-haknya seperti dimandikan, dikafani, dishalati, dan dikuburkan wajib dipenuhi dengan tetap menjaga keselamatan petugas dan mematuhi protokol medis "Khusus untuk penguburan jenazah, pada poin terakhir Fatwa Nomor 18 Tahun 2020, disebutkan bahwa harus dilakukan dengan sesuai ketentuan syariah dan protokol medis," ungkapnya. 

Kemudian, penguburan dilakukan dengan memasukkan jenazah bersama petinya ke dalam liang kubur tanpa harus membuka peti, plastik, maupun kafan. Ia melanjutkan, Fatwa Nomor 18 Tahun 2020 juga merujuk Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah Dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19. Baca juga: UPDATE 30 Juni: 13.465.499 Orang Sudah Divaksin Covid-19 Dosis Kedua, 29.279.142 Dosis Pertama Sementara Fatwa Nomor 14 Tahun 2020 merinci agar pengurusan jenazah yang terpapar Covid-19, terutama dalam memandikan dan mengkafani, harus dilakukan sesuai protokol kesehatan, oleh pihak berwenang, dan tetap memperhatikan syariat. "Sedangkan untuk menguburkannya, tata caranya seperti biasa, dengan memperhatikan protokol kesehatan ketat sehingga tidak ikut terpapar," ucap dia.


Share:

Senin, 05 Juli 2021

5 Satwa Dilindungi Indonesia yang Terkenal Sampai Mancanegara

 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dianugerahi dengan kekayaan alam yang berlimpah. Bukan hanya pemandangannya saja yang indah tapi spesies flora dan fauna yang sangat beragam. Indonesia disebut sebagai negara Megabiodiversity karena keanekaragaman hayatinya yang berlimpah.


Bukan hanya Flora tapi juga Fauna di Indonesia sangatlah kaya. Beberapa dari spesies dari Fauna Indonesia bahkan terkenal hingga mancanegara. Berikut 5 fauna Indonesia yang terkenal hingga mancanegara.

1. Komodo


Hewan dengan nama latin Varanus komodoensis merupakan hewan yang paling tersohor dari Indonesia. Menurut data dari CITES atau Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora komodo termasuk dalam kategori appendix 1 yang artinya termasuk kedalam spesies yang langka sehingga dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional. (Cites.org)

2. Burung Cendrawasih


Cenderawasih bukan sekedar burung dari Papua. Namanya tersohor sebagai salah satu burung terindah di dunia, sehingga dijuluki bird of paradise atau burung surga. Namun keberadaannya kini makin sulit ditemui di alam bebas. Perburuan, pembalakan liar dankonversi hutan menjadi penyebabnya. (sumber: menlkh.go.id)

3. Badak Jawa dan Badak Sumatera

Badak Jawa

Sebagai salah satu satwa yang terancam punah di dunia, dua dari lima spesies badak di dunia saat ini hidup di Indonesia. Spesies pertama adalah badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), satu-satunya badak Asia yang memiliki dua cula. Badak ini juga merupakan kerabat dekat badak purba dan cenderung lebih berambut daripada spesies badak lainnya. Spesies lainnya yang bertahan di hutan Indonesia adalah Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus). 

Badak Sumatera

Berbeda dengan kerabatnya, badak Jawa hanya memiliki satu cula.  Kedua spesies ini bertahan dari ancaman kepunahan akibat penyempitan habitat, penyakit menular, hingga perburuan ilegal. Namun, kedua spesies tersebut menyandang status kritis (Critically Endangered/CR) dalam Daftar Merah IUCN, sebuah lembaga konservasi internasional dan satwa dilindungi dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. (sumber: wwf.id)


4. Gajah Sumatera


Gajah merupakan ‘spesies payung’ bagi habitatnya dan mewakili keragaman hayati di dalam ekosistem yang kompleks tempatnya hidup. Status gajah sumatera telah meningkat dari Genting menjadi Kritis oleh IUCN Red List pada tahun 2012. Hal ini terutama karena gajah sumatera mengalami penurunan jumlah populasi yang signifikan, diindikasikan dengan hilangnya lebih dari 69% habitat potensinya hanya dalam satu generasi (25 tahun terakhir). Berdasarkan lembaga konservasi internasional, IUCN (International Union for Conservation of Nature), spesies gajah tersebut masuk dalam status Kritis (Critically Endangered/CR). (sumber: wcs.org dan wwf.id)

5. Orang Utan


Indonesia memiliki tiga spesies orangutan, yakni orangutan Sumatera (Pongo abelii), orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis). Ketiganya berstatus Kritis (Critically Endangered/CR) berdasarkan daftar merah IUCN. Ini diakibatkan karena hilangnya hutan yang menjadi habitat primata satu ini, padahal orangutan memiliki peran penting untuk menjaga regenerasi hutan, yakni sebagai penebar biji. Orangutan merupakan satwa yang dilindungi dalam hukum nasional, berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dalam CITES, status ketiga spesies orangutan ini adalah Appendix I yang artinya spesies ini tidak boleh diperdagangkan. (sumber: wwf.id, iucinredlist.org dan cites.org)

 

6.       

Share:

Sabtu, 03 Juli 2021

Perbedaan Varian Covid-19 Delta dan Kappa dari India (Virus Baru)

Dilansir dari suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan telah mengganti nama varian virus yang beredar di seluruh dunia agar lebih mudah dipahami. Saat ini, terdapat empat varian yang paling mengkhawatirkan, yaitu varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta. Masing-masing varian itu sebelumnya dikenal sebagai varian Inggris, Afrika Selatan, Brasil, dan India. Sekarang, varian Delta mendapat sorotan lebih sering karena dianggap lebih menular daripada varian lainnya.

Menurut Times of India, varian pertama yang ditemukan di India adalah varian B.1.617. Kemudian, dibagi menjadi sub-garis keturunan, di mana varian B.1.617.1 menjadi Kappa dan varian B.1.617.2 menjadi Delta.

Dilansir dari ABC News, Minggu (4/7/2021), berikut ini hal yang harus diketahui tentang perbedaan varian Delta dan Kappa dari India:


1. Varian Delta


Varian Delta adalah varian terbaru yang menjadi perhatian, seperti diklasifikasikan oleh WHO. WHO meyakini bahwa varian Delta memiliki peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi, peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit, dan penurunan efektivitas tindakan pencegahan. Varian Delta pertama kali terdeteksi di India pada Oktober tahun lalu dan dianggap sangat menular. Pihak berwenang di Inggris memperkirakan varian ini 40 persen lebih mudah menular daripada varian sebelumnya. Selain itu, virus juga berpotensi 60 persen lebih menular daripada varian Alpha. Menurut SBS News, varian ini dilaporkan telah ditemukan di lebih dari 80 negara dan menjadi varian dominan secara global karena peningkatan penularannya. Penelitian dari Public Health England memperkirakan varian Delta memiliki nilai reproduksi 6,0, dibandingkan antara 2-3 dari varian lainnya. Dengan kata lain, setiap satu orang terinfeksi varian Delta, maka enam orang lainnya akan tertular virus tersebut.



2. Varian Kappa


Varian Kappa juga pertama kali terdeteksi di India. Tetapi tidak seperti varian Delta, itu tidak terdaftar sebagai varian virus yang menjadi perhatian. Sebaliknya, WHO memperlakukannya sebagai varian yang menarik, namun masih sangat menular dan berpotensi mematikan.


WHO mengatakan, varian yang menarik adalah varian yang telah diidentifikasi menyebabkan penularan komunitas atau beberapa kasus Covid-19 atau telah terdeteksi di banyak negara. Menurut SBS News, varian ini juga tengah melanda Australia.


Para ahli kesehatan mengatakan kekhawatirannya bahwa Kappa juga berpotensi jauh lebih menular, menyebar ke seluruh India dan anak benua. Jeroen Weimar, Deputy Secretary di Department for Health and Human Services Australia, mengatakan bahwa varian Kappa dapat menyebar melalui kontak singkat.


Jika varian Covid-19 lainnya sebelumnya menginfeksi orang lain di rumah atau tempat kerja yang sama, varian Kappa memiliki kemampuan "penularan dari orang asing ke orang asing". Varian Kappa juga dilaporkan memiliki banyak mutasi pada protein lonjakan (spike protein) yang bisa menjadi faktor yang menyebabkan penyebaran virus.

Share:

4 Tips Mudah Menanam Cabai Rawit (Untuk Pemula)


Siapa yang tidak kenal si merah ini? Bentuknya yang imut nan kecil dapat membuat kita merasakan sensasi yang begitu pedas. Ya benar cabe rawit namanya. Dilansir dari bobo.id - cabai rawit adalah salah satu tanaman yang bisa ditanam sendiri di rumah. Agar lebih hemat dan lebih terjaga kebersihannya, cobalah untuk menanamnya sendiri di rumah.


Rasanya yang pedas menjadi idaman masyarakat Indonesia, tidak heran peminatnya sangat banyak sehingga penjualan cabai ini pun mengalami kenaikan. Kebutuhan yang tinggi membuat harga cabai ini pun melambung tinggi, tapi alih-alih membelinya ternyata kita bisa menanamnya sendiri loh gengs. Menanam cabai itu gampang-gampang susah. Bagaimana caranya menanam cabai rawit di rumah? Yuk, cari tahu!  

Berdasarkan Kompas.com, ada beberapa tips yang bisa teman-teman pakai bila ingin menanam cabai di rumah. Tips ini biasa digunakan oleh para petani cabai agar memperoleh hasil kebun yang melimpah. Berikut ini adalah beberapa tips menanam cabai rawit:


1. Siapkan Tanah 

  • Sebelum menanam, sebaiknya siapkan dulu media tanamnya biasanya berupa tanah.
  • Lalu, campuran tanah yang sudah disediakan. Campurannya terdiri dari tanah, pupuk kompos atau pupuk kandang, dan arang sekam. 
  • Untuk mencegah serangan hama, diperlukan sterilisasi.
  • Sterilisasi ini dilakukan dengan menjemur campuran tanah tersebut di bawah sinar matahari.


2. Rendam Bibit dalam Air Hangat

  • Untuk bibit, teman-teman bisa menggunakan cabai yang memiliki kualitas yang baik. 
  • Rendam bibit dalam air hangat dengan suhu sekitar 45-50 derajat celcius selama satu jam. 
  • Kemudian, pilih bibit yang tenggelam di dalam air. Para pakar menyatakan viabilitas biji tanaman bisa dilihat ketika kita merendamnya dalam air, biji yang tenggelam artinya memilih kemungkinan hidup yang lebih tinggi. Selain itu cara ini juga dilakukan untuk merangsang kecepatan pertumbuhan bibit.


3. Proses Penanaman

  • Masukkan bibit cabai rawit ke dalam wadah, baik itu pot ataupun polybag. Kemudian, tutup dengan karung plastik atau daun pisang.
  • Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembapan bibit cabai rawit.
  • Untuk penyiraman, digunakan sistem sempot agar bibit cabai rawit tidak terlalu banyak terkena air. 


4. Proses Pemeliharaan

  • Proses pemeliharaan adalah salah satu kunci keberhasilan dalam menanam cabai rawit.
  • Proses pemeliharaan terdiri dari penyiraman, penyiangan, dan pemupukan. Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi hari dan sore hari. 
  • Penyiangan dilakukan dua minggu sekali, dengan cara membuang rumput-rumput liar yang ada di dalam atau di sekitar pot. 
  • Pemupukan diberikan ketika cabai rawit sudah berumur satu bulan.

Gimana gengs tipsnya? Mudah banget kan? Yuk coba kita praktikan tips ini di rumah kalian ya. Bagi yang sudah mencoba boleh di sharing di kolom komentar bagaimana hasilnya. Selamat mencoba!



Share:

Globe of visitors

Visitors Count

coinpayu

Definition List

Unordered List